Pernahkah Anda mengalami masalah rambut rontok, di mana Anda menemukan helai-helai rambut yang jatuh di bantal, lantai ruangan, lantai kamar mandi, atau di sisir? Masalah rambut rontok ternyata adalah hal yang normal dan dialami kebanyakan orang.
Menurut American Academy of Dermatology Association, hampir semua orang kehilangan helai rambutnya sebanyak 50-100 helai setiap hari. Ketika rambut yang lama rontok, maka akan tumbuh rambut yang baru dari folikel rambut yang sama.
Ada kalanya rambut rontok lebih cepat daripada waktu seharusnya, yang menyebabkan Anda kehilangan lebih dari 100 helai setiap hari. Masalah tersebut dikenal dengan masalah rambut rontok. Salah satu penyebab kerontokan rambut selain masalah genetik dan usia adalah kekurangan nutrisi seperti protein, zink, dan vitamin D.
Nutrisi untuk Rambut Rontok
Apabila Anda mengalami masalah kerontokan rambut yang tidak dipengaruhi kondisi genetik atau kondisi kesehatan, mungkin kekurangan nutrisi adalah penyebabnya. Berikut adalah beberapa nutrisi penting yang membantu pertumbuhan rambut sehat agar kerontokan rambut kembali normal.
Biotin (Vitamin B7)
Biotin adalah vitamin B esensial yang digunakan untuk meningkatkan kesehatan dan pertumbuhan rambut. Kekurangan biotin menyebabkan rambut rontok lebih cepat dari seharusnya, ruam kulit, dan kuku yang rapuh. Kekurangan biotin dapat terjadi pada ibu hamil dan menyusui atau mengonsumsi antibiotik atau obat epilepsi.
Untuk mencukupi kebutuhan biotin, Anda bisa mengonsumsi kuning telur, gandum utuh atau daging. Anda juga bisa mengonsumsi suplemen biotin.
Berbicara soal suplementasi biotin, sejumlah penelitian menunjukkan bahwa suplementasi biotin dapat membantu merangsang pertumbuhan rambut kembali pada orang yang kekurangan biotin atau alopecia (rambut rontok).
Pada orang yang mengalami kerontokan rambut sementara, penelitian menunjukkan bahwa suplemen biotin secara signifikan meningkatkan pertumbuhan rambut setelah 90 hari.
Suplementasi biotin sebaiknya didiskusikan terlebih dahulu dengan dokter, karena mengonsumsi biotin berlebihan dapat menyebabkan gangguan tidur, ruam kulit, gangguan pencernaan, masalah dengan pelepasan insulin hingga masalah ginjal.
Zat Besi
Zat besi membantu sel darah merah membawa oksigen ke sel. Zat besi merupakan mineral penting yang memiliki berbagai fungsi bagi tubuh, termasuk pertumbuhan rambut. Kekurangan zat besi dapat menyebabkan anemia. Anemia menjadi penyebab utama kerontokan rambut, yang umumnya terjadi pada wanita.
Untuk mengetahui apakah kerontokan rambut disebabkan kekurangan zat besi, Anda harus menjalani tes darah untuk mengukur kadar feritin. Jika tes menunjukkan kadar zat besi yang rendah, maka dokter akan merekomendasikan suplemen zat besi.
Vitamin C
Kekurangan vitamin C menyebabkan tubuh kurang maksimal dalam menyerap zat besi, yang pada akhirnya dapat memicu kerontokan rambut. Anda bisa mendapatkan asupan vitamin C tanpa harus mengonsumsi suplemen tertentu, karena Anda dapat menemukannya di dalam buah-buahan seperti jeruk, mangga, nanas, atau sayuran berdaun hijau.
Vitamin D
Vitamin D dimetabolisme di kulit oleh keratinosit, yaitu sel-sel kulit yang memproses keratin (protein yang dapat ditemukan di rambut, kuku, dan kulit). Ketika tubuh tidak memiliki cukup vitamin D, keratinosit di folikel rambut akan mengalami kesulitan mengatur pertumbuhan dan kerontokan rambut.
Vitamin D dapat diperoleh melalui konsumsi ikan-ikanan atau susu yang difortifikasi. Anda juga bisa meminta resep suplemen vitamin D dari dokter.
Zink (seng)
Zink memainkan peran penting dalam pertumbuhan dan perbaikan jaringan rambut, yang sekaligus membantu menjaga kelenjar minyak di sekitar folikel agar bekerja dengan baik. Kerontokan rambut adalah salah satu gejala kekurangan zink. Untuk itu, Anda bisa mendapatkan asupan zink dari tiram, daging sapi, bayam, gandum utuh, biji labu atau lentil.
Karena penyebab kerontokan rambut sangat beragam, ada baiknya Anda tidak mendiagnosis diri sendiri. Periksakan dan konsultasikan diri ke dokter agar tahu pasti apa penyebab dari masalah rambut rontok yang Anda alami. Bila memang defisiensi nutrisi adalah penyebabnya, maka Anda bisa meminta rekomendasi asupan makanan dan resep suplementasi dari dokter.
Mau tahu informasi seputar nutrisi, makanan dan tips diet lainnya? Cek di sini, ya!
- dr Nadia Opmalina